Izinkan menjabat jari-jari ku “ujar camar” dan katakanlah “terimakis
bertapa eloknya permainan air laut menghiburku” lalu tersenyum camar itu dengan
penuh harapan, ia malu dan tak urung terpesona.
Lalu ia menundukan kepalanya
kepada air laut untuk meruncingkan pelatuk-pelatuknya, untuk menangkap ikan –ikan
yang berada dalam permukaan air laut.
Lalu camarpun berbisik “aku hanya seorang
pembunuh waktu yang sangat berharga itu, tapi apa daya aku hanya bisa terbang
dan main-main belaka karena aku hanya orang yang tidak berguna dan hal apa yang
bisa aku kerjakan sebab aku tidak begitu peduli dengan waktu yang ku lalui
setiap hari itu aku hanya mahluk Tuhan yang lalai dalam pekerjaanku, aku hanya
burung camar yang hanya bisa terbang mengelilingi angkasa” ujar camar.
Camarpun
bicara sambil mengepakan sayapnya “aku hanya burung camar yang tak berguna”.
0 Response to "BURUNG CAMAR Oleh: tri upit, x iis2"
Posting Komentar