Assalamu’alaikum wr. Wb.
Salam semangat
untuk seluruh perempuan dan pelajar Indonesia!!Semoga kita senantiasa dalam
lindungan kasih-Nya. Amin!.
Sahabat,
seperti yang kita ketahui wanita adalah
makhluk ciptaan Allah yang memiliki sifat lembut dan penuh kasih sayang. Namun,
bukan berarti wanita adalah sosok yang
lemah. Ada saatnya kaum wanita bangkit untuk memperjuangkan hak dan membela
kebenaran selayaknya kaum pria dengan semangat dan keberanian yang hebat....HIDUP
KAUM WANITA!!!! JJJJJ
Seperti yang
terukir dalam sejarah, sorang putri Jepara yang lahir pada tanggal 21 April
1879 ini menyuarakan kemerdekaan wanita wanita Indonesia dari kebodohan melalui
tulisannya “Habis Gelap Terbitlah Terang”. Siapakah beliau?...tepat
sekali!, ia adalah Raden Ajeng Kartini. Tahukah kalian? Presiden pertama kita
Ir. Soekarno mengabadikan perubahan(emansipasi) yang dibuat RA. Kartini dengan
peringatan hari nasional yaitu Hari Kartini yang diperingati pada tanggal 21 April sesuai dengan hari
kelahiran Kartini, sehingga setelah hari tersebut dicetuskan wanita Indonesia menjadi lebih terangkat
derajatnya dan mempunyai hak yang sama dengan kaum pria. Eiiitts... perlu diluruskan
bahwa hak yang dimaksud bukanlah suatu hal yang terlepas dari batasan –batasan
yang menjadi kodrat wanita yang ada di dapur dan sumur melainkan hak untuk
memiliki cita-cita yang luhur!.
Perjuangan
kartini untuk menuntut haknya sebagai wanita ini sering disebut feminisme.
Feminisme berasal dari bahasa latin yaitu femina atau perempuan. Feminisme
adalah sebuah gerakan perempuan yang menuntut emansipasi atau kesamaan dan
keadilan hak dengan pria. Mengapa terjadi hal yang demikian ?, karena ketika masa
penjajahan berlangsung wanita tidak dihargai keberadaannya bahkan hak yang
seharusnya mereka dapatkan tidak diberikan terutama masalah pendidikan.
Lalu, bagaimana
feminisme dalam islam?..... jika kita kembali melihat masa lalu bangsa Arab sebelum Nabi Muhammad lahir, kaum
wanita memiliki nasib yang sama seperti halnya masa penjajahan di Indonesia.
Mereka menganggap bahwa wanita adalah sosok yang lemah, hina dan merugikan.
Namun, setelah Nabi Muhammad lahir, islam mengangkat derajat wanita menjadi
mulia dan terhormat. Maka jelas sangatlah keliru bagi mereka yang beranggapan
bahwa wanita itu tidak berharga. Justru islam sangat menghargai dan mengangkat
harkat martabat wanita.
Sahabat, jelas
sekali bukan bahwa feminisme yang Kartini pelopori dengan feminisme dalam Islam
memiliki kesamaan yaitu untuk mengangkat derajat wanita supaya lebih terhormat
dan dihargai keberadaannya. kita patut bersyukur atas perjuanganRA. Kartini
yang semasa hidupnya telah memberikan perubahan pada gaya hidup seluruh wanita
Indonesia sehingga kita dapat merasakan bangku pendidikan dan melanjutkannya ke
jenjang yang lebih tinggi dengan mudah. Nah, tugas kita sebagai kartini-kartini
modern adalah melanjutkan cita-citanya sebagai penerus bangsa yang mampu
menjadi wanita cerdas dan tangguh hingga sepadan dengan kaum pria tanpa
menyeleweng dari aturan islam dan kodrat wanita.
Baiklah
sahabat, semoga bahasan ini bermanfaat dan selamat menjadi wanita-wanita hebat!
Insya Allah......!!**
0 Response to "EMANSIPASI WANITA “Habis Gelap Terbitlah Terang” Oleh : Selvy Dwi Wahyuni ( XI-MIA )"
Posting Komentar