Hari Pendidikan Nasional 2015 akan di peringati pada tanggal 02 Mei 2017 atau
bertepatan dengan dengan hari ulang tahun Ki Hadjar Dewantara, pahlawan
nasional yang dihormati sebagai bapak pendidikan nasional di Indonesia.
Hardiknas pada tahun ini diharapkan bisa menjadi sebuah tonggak untuk
terwujudnya kehidupan bangsa yang cerdas dari berbagai aspek. Wajib pendidikan
yang dicanangkan oleh pemerintah diharapkan bisa menjadi motivasi tersendiri
bagi warga Indonesia yang berada di usia Pendidikan.
Hari Pendidikan Nasional, disingkat HARDIKNAS, adalah hari yang ditetapkan
oleh pemerintah Indonesia untuk memperingati kelahiran Ki Hadjar Dewantara,
tokoh pelopor pendidikan di Indonesia dan pendiri lembaga pendidikan Taman
Siswa, diperingati pada tanggal 2 Mei setiap tahunnya
Hari Pendidikan Nasional diperingati setiap tanggal 2 Mei, bertepatan dengan
hari ulang tahun Ki Hadjar Dewantara, pahlawan nasional yang dihormati sebagai
bapak pendidikan nasional di Indonesia. Ki Hadjar Dewantara lahir dari keluarga
kaya Indonesia selama era kolonialisme Belanda, ia dikenal karena berani
menentang kebijakan pendidikan pemerintah Hindia Belanda pada masa itu, yang
hanya memperbolehkan anak-anak kelahiran Belanda atau orang kaya yang bisa
mengenyam bangku pendidikan.
Kritiknya terhadap kebijakan pemerintah kolonial menyebabkan ia diasingkan
ke Belanda, dan ia kemudian mendirikan sebuah lembaga pendidikan bernama Taman
Siswa setelah kembali ke Indonesia. Ki Hadjar Dewantara diangkat sebagai
menteri pendidikan setelah kemerdekaan Indonesia. Filosofinya, tut wuri
handayani ("di belakang memberi dorongan"), digunakan sebagai
semboyan dalam dunia pendidikan Indonesia. Ia wafat pada tanggal 26 April 1959.
Untuk menghormati jasa-jasanya terhadap dunia pendidikan Indonesia, pemerintah
Indonesia menetapkan tanggal kelahirannya sebagai Hari Pendidikan Nasional.
Meskipun bukan hari libur nasional, Hari Pendidikan Nasional dirayakan
secara luas di Indonesia. Perayaannya biasanya ditandai dengan pelaksanaan
upacara bendera di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi, dari tingkat kecamatan
hingga pusat, disertai dengan penyampaian pidato bertema pendidikan oleh pejabat
terkait.
Biografi Pahlawan
Pendidikan Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara
memiliki nama asli R.M. Suwardi Suryaningrat. Beliau berasal dan keluarga
keturunan Keraton Yogyakarta. Beliau mengganti namanya tanpa gelar bangsawan
agar dapat lebih dekat dengan rakyat. Setelah menyelesaikan pendidikan
dasarnya, beliau belajar di STOVIA, tetapi tidak menamatkannya karena sakit.
BeIiau kemudian bekerja sebagai wartawan di beberapa surat kabar, antara lain
De Express, Utusan Hindia,dan Kaum Muda. Sebagai penulis yang handal,
tulisannya mampu membangkitkan semangat antikolonialisme rakyat Indonesia.
Ki Hajar Dewantara juga
aktif di bidang politik dengan bergabung ke dalam Budi Utomo, lalu mendirikan
Indische Partij sebagai partai politik pertama yang beraliran nasionalisme
Indonesia pada tanggai 25 Desember 1912 bersama kedua rekannya, Douwes Dekker
dan dr. Cipto Mangunkusumo . Ki Hajar Dewantara juga ikut membidani
terbentuknya Komite Bumiputra di tahun 1913 sebagai bentuk protes terhadap
rencana Belanda memeringati kemerdekaannyaa dan Perancis. Beliau kemudian
membuat sebuah tulisan pedas di harian De Express yang berjudui “Als lk een
Nederlander” (Seandainya Aku Seorang Belanda). Melalui tulisan ini, beliau
menyindir Belanda yang hendak merayakan 100 tahun kemerdekaannyaa dan Perancis
di negeri jajahan dengan menggunakan uang rakyat indonesia. Berikut ini
kutipannya.
‘’Sekiranya aku seorang Belanda, aku tidak akan
menyelenggarakan pesta-pesta kemerdekaan di negeri yang telah kita rampas
sendiri kemerdekaannya. Sejajar dengan jalan pikiran itu, bukan saja tidak
adil, tetapi juga tidak pantas untuk menyuruh Si inlander memberikan sumbangan
untuk dana perayaan itu. ide untuk menyelenggarakan perayaan itu saja sudah
menghina mereka, dan sekarang kita keruk pula kantongnya. Ayo teruskan saja
penghinaan lahir dan batin itu ! Kalau aku seorang Belanda, hal yang terutama
menyinggung perasaanku dan kawan-kawan sebangsaku ialah kenyataan bahwa
inlander diharuskan ikut mengongkosi suatu kegiatan yang tidak ada kepentingan
sedikit pun baginya”
Akibatnya, Belanda pun langsung menjatuhkan hukuman pengasingan. Bersama Douwes
Dekker dan Cipto Mangoenkoesomo, beliau dibuang ke Belanda. Di Belanda, Ki
Hajar Dewantara memanfaatkan kesempatan mendalami masalah pendidikan dan
pengajaran. Setelah kembali ke tanah air, Ki Hajar Dewantara memusatkan perjuangan
melalui pendidikan dengan mendirikan perguruan Taman Siswa pada tanggal 3 JuIi
1922. Perguruan ini merupakan wadah untuk menanamkan rasa kebangsaaan kepada
anak didik. Ajaran Ki Hajar Dewantara yang terkenal adalah ing ngarsa sung
tulodo, ing madya mangun karsa, dan tut wuri handayani. Artinya adalah di depan
memberi teladan, di tengah memberi semangat, dan di belakang memberi dorongan.
Berkat jasanya yang besar di bidang pendidikan maka pemerintah menetapkan
beliau sebagai Bapak Pendidikan dan tanggal lahirnya, 2 Mei sebagai Hari
Pendidikan Nasional. Pada tahun 1957, beliau mendapat gelar Doctor Honoris
Causa dan UniversitaS Gadjah Mada. Dua tahun setelah mendapat gelar tersebut,
beliau meninggal dunia pada tanggat 26 April 1959 di Yogyakarta dan dimakamkan
di Taman Wijaya Brata.
0 Response to "Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2017, oleh siti sutijah"
Posting Komentar